LOMBOK TIMUR, Suaraselaparang.com – Penjabat Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik sewaktu membuka Rapat Koordinasi Laboratorium Pembinaan Manajemen SDM Kearsipan yang berlangsung Kamis (12/9) mengakui jarang bertatap muka dengan pengelola kearsipan, kendati dirinya mengakui kegiatan rakor tersebut sangat penting dan langka karena dihadiri langsung oleh Deputi Bidang Tata Kelola Kearsipan Nasional Desi Pratiwi.
Ia pun menganggap ilmu kearsipan sangat mahal, karena itu ia meminta seluruh peserta memanfaatkan kegiatan ini dengan baik, sebab kesempatan seperti ini tidak sering datang. Terlebih di tengah terbatasnya keuangan daerah yang mengharuskan Pemda menetapkan skala prioritas.
Karena itu pula ia menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan kegiatan yang sepenuhnya didanai ANRI tersebut. Ia pun berkomitmen menyediakan tempat penyimpanan arsip yang memadai.
Sementara itu Deputi Bidang Tata Kelola Kearsipan Nasional Desi Pratiwi menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Pj. Bupati yang telah mendukung dan berkomitmen penuh untuk menyukseskan acara tersebut. Ia berharap Lombok Timur dapat menyediakan tempat penyimpanan untuk arsip inaktif yang telah berusia di atas 10 tahun dari seluruh OPD, sehingga Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dapat segera mengelola dan menyusutkan arsip sesuai prosedur. Selain itu, tempat penyimpanan arsip statis yang bernilai guna kesejarahan, sebagai hasil dari penilaian dan penyusutan arsip, untuk disimpan permanen serta disediakan akses seluas-luasnya untuk masyarakat. “Arsip harus dapat diakses dan dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menjalankan tugasnya dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka,” ujarnya.
Ia pun mulai mengisahkan rekam jejak ANRI dari tahun 2023 hingga tahun 2024 yang kini sudah mantap dengan program kerja baru, yaitu ‘Laboratorium Pengembangan Manajemen SDM Kearsipan’. Dijelaskannya kegiatan tersebut berupa kegiatan pendampingan dan pembinaan yang dilakukan secara terintegrasi oleh unit kerja di lingkungan ANRI, serta berkolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Badan Kepegawaian Negara, dan pemerintah daerah kabupaten/kota. Ia menyebut bahwa pemda Kabupaten Lotim merupakan pemerintah daerah pertama yang diajukan pada program tersebut. Kegiatan pendampingan dan pembinaan dilakukan sampai dengan daerah binaan tersebut menjadi daerah percontohan dalam penyelenggaraan kearsipan, khususnya dalam menerapkan manajemen SDM kearsipan yang meliputi perencanaan kebutuhan, pengadaan, pembinaan dan pengembangan, penilaian kinerja. Prosesnya dimulai dengan identifikasi kebutuhan laboratorium, perancangan model laboratorium, pelaksanaan kegiatan laboratorium, serta monitoring dan evaluasi.
Pada kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara Deputi Bidang Tata Kelola Kearsipan Nasional, Pj. Bupati, Direktur ANRI, Plt. Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Prov. NTB, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Lotim dan Kepala BKPSDM.
Kegiatan diisi pemaparan materi dan diskusi terkait kebijakan kearsipan nasional, penguatan bidang kearsipan dalam sistem pemerintahan daerah, strategi perencanaan kebutuhan JFA, penyelenggaraan kearsipan di provinsi NTB, dan pemaparan terkait kebijakan pengusulan dan penetapan formasi JFA.
Acara tersebut diikuti pula oleh seluruh OPD dengan perwakilan masing-masing dua orang.