Lombok Timur, suaraselaparang.com – Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor Lombok Timur, pada hari ini, Senin 09 September 2024, secara resmi membuka kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Mahasiswa (PBAK) tahun akademik 2024/2025.
Dalam kesempatan itu, Rektor Tuan Guru Bajang (TGB) Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi, M.A berpesan kepada ratusan Mahasiswa/i baru yang mulai hari ini akan mengikuti seluruh rangkaian PBAK supaya bersungguh-sungguh menempa diri di IAI Hamzanwadi Pancor.
“IAIH bukan hanya tempat menuntut ilmu, tapi juga menuntut ilmu dengan adab yang telah diajarkan oleh guru atau dosen, perhatikan betul-betul kehormatan nama guru kita, jaga nama baik HAMZANWADI, mohon untuk dijaga, dipelihara, ditinggikan, dan dijaga marwah dari guru kita semua,” ucap Rektor TGB saat memberikan arahan kepada calon Mahasiswa/i baru melalui via zoom meeting. (9/9/24)
Dalam Al-Qur’an, kata pria yang juga sebagai Ketum NWDI ini, telah ditegaskan bahwa menuntut ilmu juga sebagian dari jihad dan banyak perintah-perintah Allah SWT tentang keutamaan menuntut ilmu, termasuk di dalamnya ayat yang pertama turun ialah Iqra yang artinya bacalah.
“Kita diminta oleh Allah SWT untuk tidak berdiam diri tapi juga harus membaca tanda-tansa kekuasaan Allah SWT, termausk yang ada di dalam kitab suci Al-Qur’an. Belajar di IAIH adalah jihadul ‘ilmi, sama halnya dengan yang dilakukan Maulana Syaikh, membangun agama melalui jalan ilmu,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan, bahwa membangun masa depan dan umat, adalah amanat bagi seluruh insan di muka bumi ini.
“Sesuatu yang penting tidak mungkin dicapai dengan berleha-leha, untuk itulah keluarkan semua potensi anada dalam menuntut ilmu di IAIH ini,” sambungnya.
Dalam hal merealisasikan pendidik yang mempuni, maka TGB tegaskan untuk melengkapi diri dengan bekal-bekal pendidikan. Jika ada yang mempunyai bakat untuk belajar bahasa, di dalam IAIH sudag tersedia untuk Mahasiswa/i mengasah kebahasaan, baik bahasa inggris maupun bahasa arab.
“Peganglah ilmu itu erat-erat, Allah SWT tidak suka melihat hambanya melakukan sesuatu hal itu secara main-main, tapi bersungguh-sungguhlah dalam meuntut ilmu,” pesannya.
Demikian pula, Ia menyampaikan bahwa sebagai manusia, lumrahnya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Maka dari itulah, kekurangan itu bisa tangkal dengan memperbanyak kolaborasi dan kerjasama untuk melakukan kebajikan dan menambah ketaqwaan.
“Sepintar-pintar kalian tidak mungkin bisa mencapai apa yang menjadi tujuan, terkecuali dengan kolaborasi, sinergi, atau kerjasama. Kerjasamalah dengan dosen, jangan sampai ada mata kuliah yang terlewatkan. Demikian juga bekerjasama dengan teman-teman kuliah, untuk saling mengisi, karena hidupnya ilmu itu dengan berdiskusi dengan saling mengisi. Jangan sendirian saja membaca, tidak pernah mau bersama-sama berdiskusi di dalam majelis ilmu,” tutur TGB. (gok)