LOMBOK UTARA, SuaraSelaparang.com – Universitas Mahasaraswati Denpasar (UNMAS) bersama Universitas Gunung Rinjani (UGR) dalam Kegiatan Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat ( KOSABANGSA ) memberikan dukungan teknologi kepada para petani kakao di Desa Genggelang, Lombok Utara, berupa Kakao Solar Dryer Dome (KSD2).
Tindakan tersebut merupakan peran nyata UNMAS dan UGR Hadir di tengah masyarakat.
Alat pengering tersebut dirancang untuk mempercepat proses pengeringan biji kakao menggunakan energi matahari, yang membantu menjaga kualitas kakao, mengurangi kontaminasi, dan mengoptimalkan hasil produksi. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi petani lokal sekaligus memperluas potensi pasar produk cokelat khas Lombok Utara.
Kegiatan ini dihadiri oleh Tim Pelaksana Kosabangsa dari Universitas Gunung Rinjani diantarnya; Rasyid Ridho Hamidy, Muhammad, M.Pd, Joni Iskandar M.Sc, Handri Jurya Farmi, M.Si beserta Tim Pendamping dari UNMAS Denpasar yaitu; Dr. Eng. I GD Yudha Partama, S.Si., M.Si., Komang Dean Ananda, S.Si., M.Sc dan Dewa Gana Kumara, S.Pd., M.Pd., dan hadir juga Kepala Desa Genggelang beserta sejumlah anggota Kelompok Tani Bunga Mekar Kampung Cokelat Senara.
Kepala Desa Genggelang Al Maududi dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada DRTPM Dikti dan Universitas Gunung Rinjani beserta UNMAS Denpasar yang telah memberikan bantuan dan pelatihan teknologi KSD2 (Kakao Solar Dryer Dum).
“Terimakasih tak terhingga kepada UNMAS maupun UGR atas aksi nyata yang tidak hanya memberikan petani edukasi tetapi juga bantuan Teknologi, semoga alat pengering ini bisa bermanfaat dan meningkatkan hasil produksi cokelat di petani cokelat kami yang ada di Desa Genggelang,”jelasnya Senin ( 04/11/2024 ).
Sementara itu, ketua tim pendamping Kegiatan KOSABANGSA, Dr. I GD Yudha Partama mengungkapkan program bantuan teknologi KSD2 dari UNMAS dan UGR bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi kakao dengan proses pengeringan yang lebih efisien dan bersih, mengurangi ketergantungan pada cuaca, dan menjaga kualitas biji kakao.
Para petani di Desa Genggelang menerima pelatihan untuk menggunakan teknologi ini, yang memungkinkan produksi cokelat dengan standar yang lebih tinggi. Langkah ini juga sejalan dengan pendekatan.
“One Village One Product” (OVOP) yang mendorong pengembangan produk lokal berkualitas global, meningkatkan potensi ekspor, dan memperkuat ekonomi masyarakat setempat.ungkapnya.
Selain meningkatkan produktivitas, keberadaan KSD2 diharapkan akan memperkuat branding cokelat asal Genggelang sebagai baproduk khas lokal yang unik dan berkualitas tinggi. Program ini juga memotivasi petani untuk menjaga standar mutu melalui praktik yang lebih higienis, meningkatkan daya saing produk di pasar nasional maupun internasional.
Inisiatif ini merupakan langkah maju bagi Desa Genggelang, membantu membangun ekonomi yang lebih mandiri, memperkuat ikatan sosial antara petani dan pelaku usaha, serta membuka peluang kerjasama di sektor agrikultur dan pariwisata berkelanjutan.